EKOSISTEM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalh ini tepat pada waktunya yang berjudul EKOSISTEM
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Medan, 21 Maret 2015
Medan, 21 Maret 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk
karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen
abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen
ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi
antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan
keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing,
dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem
ini akan terus terjaga.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1.
Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2.
Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
3.
Bagaimana pola makanan dalam ekosistem?
4.
Apa jenis-jenis ekosistem?
5.
Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1.
Mengetahui penjelasan dari Ekosistem.
2.
Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3.
Mengetahui konsep tentang ekosistem
4.
Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam
ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan
fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.
Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme,
khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan
fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok
untuk kehidupan".
2.2 Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem
tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen
abiotik
Komponen abiotik adalah komponen
ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem
meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah
akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air,
salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik
yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan
makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber
energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang
diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu
yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen
biotik
Komponen biotik adalah komponen
ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan
manusia. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat
membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses
fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak
dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh
produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat,
yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah
konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh
: herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen
II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan
daging
c.
Konsumen
III adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh
: omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen
puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam
peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah
jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.
2.3 Pola Makanan Dalam Ekosistem
Organisme
Autotrof adalah
semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa
bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui
proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan
hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme
autotrof ini yaitu :
1. Fotoautotrof
yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik
menjadi bahan organik.
2. Kemoautotrof
yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan
makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam
menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Organisme
Heterotrof adalah
semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman
faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini
terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
v Konsumen yang secara langsung
memakan organisme lain
v Pengurai yang mendapatkan makanan
dari penguraian bahan organik dari bangkai
v Detritivor yang merupakan pemakan
partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah
dan cacing.
2.4 Tipe-Tipe Ekosistem
Secara umum ada tiga tipe ekosistem,
yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem Akuatik (air)
Air tawar adalah hal penting karena merupakan sumber air
rumah tangga dan industri yang murah, komponen air tawar merupakan daur
higrologis dan ekosistem air tawar merupakan sistem disporsal (pembuangan yang
mudah dan murah).
Beberapa faktor pembatas dalam ekosistem air tawar
diantaranya:
1. Kejernihan
2. Temperatur
3. Arus
4. Oksigen
5. Garam biogenik dalam air.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara
lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca. Macam
tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi
air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan
rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
v Air tergenang.
Contohnya: danau, kolam, rawa dan mangrove.
v Air mengalir.
Contonhya: mata air, aliran sungai, dan selokan.
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam)
yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut
tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut
sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga
terdapat batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang
dingin di bagian bawah yang disebut daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata
sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak
plakton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian
atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai
makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya
dan wilayah permukaan secara horizontal.
Estuari (muara) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Dinamakan demikian karena yang paling
banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan
terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem ini menjalar dan
berdaun tebal.
Sungai adalah suatu
badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan.
Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air
bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem
sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang
berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang
hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai
invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput,
landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang
laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat
pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
Adapun manfaat terumbuh karang antara lain:
·
Berperan penting bagi pertumbuhan sumber daya perikanan
(sebagai feeding ground, fishing ground, spanwning ground dan nursery ground)
·
Mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi)
·
Sebagai daya tarik wisata bahari
·
Secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengedap
kalsium yang mengalir dari sungai ke laut
·
Sebagai penyerap karbondioksida dan Gas Rumah Kaca (GRK)
lainnya.
Kedalamannya lebih dari 6.000 m.
Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang
dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat
bakteri yang bersimbiosis
dengan karang tertentu.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya
kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan
ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput di
darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang
tegak dan tangkai‑tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda
dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga,
berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal
untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2. Ekosistem Terestrial (darat)
Hutan hujan tropis terdapat di daerah
tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.
Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan
iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah
tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu
sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat
tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya
antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung
hantu.
B.
Hutan Magrove
Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di
daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas
hutan mangrove yang ada di Indonesia merupakan yang terluas di dunia (2,5 – 3,5
juta Ha, 18 – 23% luas magrove di dunia dan lebih luas dari Brazil).
Adapun fungsi ekologinya yaitu:
Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami),
angin, dan badai
Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi
Sebagai penyerap nutrien organik, penahan lumpur, dan
perangkap sedimen
Sebagi daerah asuhan, mencari makan dan berkembangbiakan
ikan, udang, dan hewan liar lainnya.
C.
Hutan Rawa
Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat
basah. Rawa Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim
sedang. Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena keadaan iklim, tetapi
karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa yang terbesar
di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan Selatan, Sumatra
Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di Jawa Tengah. Vegetasi
yang dominan adalah enceng gondok, teratai, pohon, bungur, dan dadap.
Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus dan tidak berdaun lebat.
Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya ditemukan babi hutan, macam-macam ulat
air, ikan-ikan dan burung pencakar ular.
D.
Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah
hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temepratur dan kelembaban masih tergantung
musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga
terdapat sabana yang luas. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
Padang rumput terdapat di daerah yang
terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah curah
hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas
(peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air)
cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
F.
Gurun
Gurun terdapat di daerah tropik yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri
ekosistem gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun
dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak
berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa
hewan nokturnal lain.
G.
Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim
sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah curah hujan merata
sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan
yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
H.
Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di
pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah.
Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun
atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya. Semak dan tumbuhan
basah sedikit sekali, sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag,
dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim
gugur.
I.
Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah
utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat
di puncak-puncak gunung
tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang
dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.
Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Karst berawal dari nama kawasan batu
gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst
di Indonesia rata-rata
mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif
terhadap erosi, mudah
longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh
pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan
keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
3. Ekosistem Buatan
Sawah merupakan salah satu contoh ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang
diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan
subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh
manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan adalah :
a.
Bendungan
- Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
- agroekosistem berupa sawah tadah hujan
- sawah irigasi
- Perkebunan sawit
- Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
- Ekosistem ruang angkasa
Ekosistem kota memiliki metabolisme
tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan materi juga tinggi dan
tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi
dan panas. Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang
dapat memenuhi sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem
dan kehidupan selalu bergantung pada bumi.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
1.
Penggunaan Bahan Kimia
Sekarang ini banyak kegiatan manusia yang menggunakan bahan
kimia. Misalnya, untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani melakikan
pemupukan dan pemberantasan,hama.
2. Penebangan Hutan
Jika penebangan hutan dilakukan secara besar-besaran tanpa
terkendali, terjadilah hutan gundul. Hutan gundul dapat menyebabkan banjir,
erosi, dan tanah longsor.
3. Pemburuan Liar
Sebagian manusia ada yang gemar berburu.Mereka berburu hewan
dengan ada tujuan tertentu. Perburuan liar dapat menyebabkan hewan menjadi
punah.
4. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor.
Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan
polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon diokasida.
5. Pembuangan Limbah Sampah
Jika
pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, terjadilah kerusakan
lingkungan.Pernakah kamu melihat sungai yang kotor dan berbau busuk? Sungai
yang demikian merupakan hasil pembuangan sampah dan limbah di sungai.
Lingkungan sungai rusak dan hewan yang hidup di dalamnya mati.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya
yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen
utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah
komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati.
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang
meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
3.2 Saran
1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan
yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga
kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2.
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup
sendiri
Rahardjanto. 2001. Ekologi Tumbuhan. Malang: UMM.
Rusmendro, Hasmar. 2003. Seri Diktat Kuliah Ekologi Tumbuhan. Jakarta: UI.
Parjatmo, Widjaja. 1987. Biologi Umum I. Bandung: Angkasa.
Maaf, itu kesimpulannya sepertinya ada kesalahan. Pengertian komponen biotik dan abiotik nya terbalik
BalasHapusAGEN BOLA TERPERCAYA
BalasHapusKAMUBET – SITUS JUDI BOLA, TOGEL ONLINE, DAN AGEN CASINO
Link Daftar : HTTPS://BETKAMU.BIZ
======SPORTBOOK======
- SBOBET | AFB88 | IBCBET -
Minimal Bet Parlay : Rp 3.000
Minimal Single Bet : Rp 10.000
======DISKON TOGEL======
2D – 29.75% X 70
3D – 59.50% X 400
4D – 66.00% X 3000
======PROMO=====
BONUS WELCOME DEPOSIT 50% SLOT GAMES
BONUS WELCOME DEPOSIT 100% SPORTBOOK
BONUS WELCOME DEPOSIT 100% SABUNG AYAM
BONUS NEXT DEPOSIT 20% ALL GAMES
BONUS CASHBACK MIXPARLAY 100%
BONUS ROLLINGAN CASINO 1%
BONUS CASHBACK SLOT GAMES UP TO 20%
BONUS CASHBACK SPORTBOOK 10%
=========================
Minimal Deposit : Rp 10.000
Minimal Withdraw : Rp 50.000
Minimal Deposit Pulsa : Rp. 15.000
Proses Deposit dan Withdraw hanya 2 Menit
======HUBUNGI KAMI======
Link : betkamu.biz
Whatsapp - +855882285275
Instagram : @kamubet77
Facebook : @kamubet888
Facebook : https://www.facebook.com/groups/807702616727372/
Twitter : @kamubet
Line – Kamubet
Wechat – Kamubet